ILMU PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SAMAWA
JENIS PAKAN TERNAK SAPI
PAKAN TERNAK SAPI ada bermacam-macam
jenis.Jika kita akan membudidayakan sapi otomatis kita harus tahu apa
saja jenis makanan yang akan diberikan kepada sapi supaya kita tidak
asal-asalan dalam budidaya.Dibawah ini ada beberapa klasifikasi pakan ternak sapi yang mudah-mudahan bisa menambah sedikit wawasan temen-temen pembaca.
- Hijauan Segar atau pasture
Adalah pakan ternak sapi
yang berasal dari rumput-rumput yang tumbuh secara liar ataupun yang
dibudidayakan seperti rumput gajah,rumput alang-alang,dan lain-lain.
- Hijauan kering atau Jerami
Berasal dari batang tanaman yang dikeringkan seperti contoh jerami,kulit kacang,banggas tebu,dan lain-lain.
Contoh kacang-kacanganyng
dimaksud adalah seperti : lamtoro (Leucaena leucocephala), stylo
(Sty-losantes guyanensis), centro (Centrocema pubescens), Pueraria
phaseoloides, Calopogonium muconoides dan jenis kacang-kacangan lain.
Adalah makanan hijau untuk sapi yang buakan berasal dari rumput tapi
dari tanaman lain seperti contoh : daun nangka,daun pisang,daun turi dan
lain-lain.
Silase berasal dari hijau-hijauan yang disimpan tapi masih dalam
keadaan segar.contoh : silase jagung,silase rumput,silase
daun-daunan,dan lain-lain.
- Konsentrat atau Sumber energy
Adalah sumber PAKAN TERNAK SAPI
yang lain yang juga penting untuk memperoleh sumber energi karena
mengandung banyak nutrisi seperti
vitamin,mineral,karbohidrat,protein,dan lain-lain.contoh : dedak,jagung
giling.
MANAJEMEN PAKAN TERNAK SAPI
Pemberian Pakan Ternak Sapi akan lebiah baik jika tepat dan sesuai dengan kebutuhannya.
Pada Induk Bunting :
- Pakan harus benar-benar terpenuhi dalam 3 bulan pertama walupun
kualitas pakan kurang bagus tidak apa-apa yang penting kebutuhan energi
tercukupi.
- Walupun demikian pemberian pakan ternak sapi jangan terlalu berlebihan supaya tidak terjadi hambatan saat beranak nanti.
- PAKAN TERNAK SAPI yang diberikan harus bisa menjamin nutrisi bersih kira-kira 0.2 sampai 0.5 kg per hari.
- Dua per tiga pertumbuhan janin terjadi pada usia 90-120 hari masa bunting.
Pada sapi betina dan pejantan :
- Berikan gizi bersih kira-kira 0.5-0.7 kg per hari pada sapi dara yang berumur 14-15 bulan.
- Usahakan sapi jangan terlau gemuk.
- Selambat-lambatnya 2 bulan sebelum kawin berin kualitas pakan yang bagus.
- Pejantan umur 1-2 tahun perlu gizi kurang lebih 0.7
kg/hari,sedangkan yang berumur lebih dari 2 tahun perlu gizi kurang
lebih 0.75 kg/hari.
Pada sapi muda atau pedet :
- Bagusnya lepas dari susu induk atau disapih pada umur 6-7 bulan.
- Susu induk mempunyai puncak produksinya pada umur 2 bulan,jadi pada umur 3 bulan pemenuhan energinya harus ditingkatkan.
- PAKAN TERNAK SAPI untuk pedet dalam satu harinya kurang lebih 0.7 kg supaya terpenuhi suplai energinya.
- Perlu diingat jika kita tidak membantu dengan suplai energi,mak gizi pedet tidak akan hanya cukup dari susu sang induk saja.
PERANAN PAKAN TERNAK SAPI
PAKAN TERNAK SAPI
sangat berperanan menentukan sukses atau tidaknya dalam peternakan sapi
karena pakan adalah kebutuhan utama sapi.Dalam pakan ternak sapi
terdapat berbagai macam nutrisi yang diperlukan dalam kelancaran
pertumbuhan dan perkembangbiakan.Nutrisi itu diantaranya adalah :
- Yodium untuk membantu perkembangan otak dengan cara membentuk zat tirosin pada kelenjar tiroid.
- Flour untuk membentuk lapisan email gigi yang melindungi dari segala macam gangguan pada gigi.
- Sulfur untuk membentuk protenin di dalam tubuh.
- Natrium untuk
membentuk garam di dalam tubuh dan untuk menghantar impuls dalam
serabut syaraf dan tekanan osmosis pada sel yang menjaga keseimbangan
cairan sel dengan cairan yang ada di sekitarnya.
- Kalium untuk aktivitas otot jantung.
- Kalsium untuk kekuatan tulang dan gigi serta otot.
Beberapa contoh diatas adalah sebagian saja peranan penting PAKAN TERNAK SAPI.Peranan lainnya tentu masih banyak lagi.Terimakasih dan semoga bermanfaat.
Salam
Pemakai PAKAN TERNAK SAPI
Fermentasi Jerami Untuk Pakan Ternak Sapi
JUMAT; 18 JAN 2013
|
|
|
Pemanfaatan utama areal
persawahan adalah untuk menghasilkan komoditi pangan terutama
tanaman padi. Daya dukung tanaman padi sebagai sumber bahan baku pakan
ternak cukup besar. Beberapa limbah yang dikeluarkan dari usaha
tanaman padi diantaranya jerami yang besarnya mencapai 100% dari
produksi gabah, bekatul 1,5%, dedak kasar 4% dan dedak halus 2,5%
dan sekam 24%. Limbah yang dihasilkan dari tanaman padi dapat digunakan
secara keseluruhan. Jerami dapat digunakan sebagai pupuk atau
pakan ternak, sekam untuk litter, dedak dan bekatul untuk pakan ternak
dan merang sebagai media pertumbuhan jamur. |
|
Jerami melalui teknologi pengolahan yang tepat dapat menjadi sumber pakan yang berlimpah bagi ternak
Potensi fisik jerami yang sangat besar belum sepenuhnya
dimanfaatkan. Pemanfaatan jerami sebagian besar dibakar (37%) untuk
pupuk, dijadikan alas kandang (36%) yang kemudian dijadikan kompos
dan hanya sekitar 15% sampai 22% yang digunakan sebagai pakan
ternak. Kendala utama penggunaan jerami sebagai bahan pakan ternak
adalah kecernaan (45-50%) dan protein (3-5%) yang rendah.
Nilai manfaat jerami padi sebagai bahan pakan ternak dapat
ditingkatkan dengan dua cara, yaitu dengan mengoptimumkan lingkungan
saluran pencernaan atau dengan meningkatkan nilai nutrisi jerami.
Optimasi lingkungan saluran pencernaan terutama rumen, dapat
dilakukan dengan pemberian bahan pakan suplemen yang mampu memicu
pertumbuhan mikroba rumen pencerna serat seperti bahan pakan sumber
protein.
Cara fermentasi jerami yang dilakukan oleh BPTP Jawa Barat adalah
melalui proses anaerob (tanpa membutuhkan udara) dengan memanfaatkan
campuran beberapa bakteri seperti: Mikroba proteolitik, lignolitik,
selulolitik dan lipolitik. Bahan dan alat yang digunakan cukup
sederhana yaitu: 2 buah drum plastik bervolume 60-80 liter, pompa/motor
sirkulasi 1 unit, selang/paralon secukupnya. Sedangkan bahan yang
digunakan, yaitu:
- Formula I: jamur Trichoderma sp (1 liter), air bersih (100 liter),
pupuk Za (1,5 kg), TSP (6 ons), KCl (6 ons), tepung beras (1
kg), dan Gula merah/pasir/tetes (2 kg).
- Formula I: jamur Trichoderma sp (1 liter), air bersih (60 liter),
pupuk Za (1 kg), TSP (1 kg), KCl (1 kg), tepung beras (1 kg),
Gula merah/pasir/tetes (3 kg), dan mineral (2 bungkus).
|
|
Selama proses pembuatan perlu ada langkah
pengaktifan yaitu dengan pengadukan larutan selama 3 hari sampai
menjadi rata. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan jerami
fermentasi adalah (1) tumpukan jerami tidak kena hujan, bahan tidak
terlalu basah; (2) pisahkan sesuai varietas dan kondisi jerami (segar,
layu atau kering); (3) fermentasi jerami segar dapat dilakukan
dengan cara menyemprotkan larutan starter : air : jerami = 1:100
pada setiap lapisan dengan perbandingan 1:10:100 untuk jerami yang
sudah layu, perbandingan 1:20:100 untuk jerami kering dan apabila jerami
dalam keadaan basah cukup dilakukan dengan menggunakan perbandingan
1:5:100.
Susunlah jerami mentah ditempat yang sudah disediakan dengan
tebal setiap hamparan 20-30 cm. Lebar dan panjang hamparan sesuai
dengan kebutuhan. Tinggi atau tebal lapisan dapat mencapai 2,5 meter
dari dasar tumpukan. Kemudian simpan ditempat yang teduh dan tidak kena
hujan. Lama fermentasi lebih kurang 21 hari. Proses fermentasi
jerami dapat berjalan dengan baik ditandai pada tumpukan jerami
tidak terbentuk panas atau keluar asap. Keadaan bahan yang terlalu
basah atau terkena air hujan maka akan terjadi pembusukan jerami
akhirnya timbulah panas yang menyebabkan hasil yang diperoleh tidak
menjadi baik. Jerami fermentasi yang baik ciri-cirinya: Bentuk
jerami masih nampak segar tetapi texturnya sudah lunak dan warnanya
ke-kuning-kuningan.
Penyimpanan jerami fermentasi: dapat dilakukan dengan cara tertutup
dan terbukan. Cara terbukan yaitu sebelum disimpan Jerami fermentasi
harus dikering anginkan terlebih dahulu agar selama penyimpanan
tidak tumbuh jamur yang dapat merusak kualitas jerami yang sudah
dihasilkan.
Lama penyimpanan hampir sama yaitu: dapat mencapai 2 tahun
atau dapat disesuaikan dengan kondisi fisiknya.
Sedangkan cara
terbuka dilakukan dengan cara:
(a) Buat satu tonggak bambu setinggi
lebih kurang 6 meter, sebagai tonggak penguat tumpukan jerami;
(b)
Buat alas yang terbuat dari tepas bambu yang diberi jarak sedikit dari
permukaan tanah; dan
(c). Susun Jerami di atas alas secara melingkari
tiang tonggak sampai terbentuk suatu lapisan melingkar.
Kemudian
menyusun lapisan berikutnya dengan arah yang berlawanan.
Tebal
lapisan masing-masing lebih kurang 30 cm, demikian selanjutnya sehingga
diperoleh ketinggian lebih kurang 6 meter. Lama penyimpanan yang
ideal 1 tahun. Pemberian pakan jerami diberikan dalam bentuk aslinya
tanpa mengadakan pascapanen sekunder seperti pengepresan dan
lain-lain. Waktu pemberian cukup 2 kali sehari dengan dosis sesuai
dengan umur sapi. Untuk umur sapi 1-2 tahun diberikan jerami 5
kg/ekor, umur sapi 3 tahun diberikan 8 kg/ekor, dan umur sapi 4 atau
lebih diberikan 9 kg/ekor.
Untuk melengkapi kandungan gizi pakan sapi penggemukan perlu
dilakukan pemberian makanan tambahan berupa tongkol/biji jagung
fermentasi sebanyak 1 kg, dan 4 kg bekatul. Pada waktu musim kemarau
atau tidak cukup persediaan pakan, dapat diberikan hijauan sebanyak
25% saja sedangkan lainnya dengan memberikan jerami fermentasi.
Pemberian pakan ini cukup mendukung pertumbuhan sapi dengan baik.
PEMANFAATAN JERAMI PADI
|
|
FERMENTASI JERAMI DENGAN MENGGUNAKAN SUPERFARM CATTLE
Hijauan dari sisa pertanian seperti jerami, jagung dan lain-lain
oleh petani hanya diambil sebagai bahan pakan ternak pada saat sisa
hasil pertanian ini hanya ditumpuk dan dibiarkan kering.
Dengan kondisi limbah atau sisa hasil pertanian yang kering, petani
tidak memanfaatkannya untuk pakan ternak. Hal ini disebabkan hewan
ternak tidak mau memakan sisa atau limbah pertanian yang sudah kering
tersebut.
Untuk mengatasi kendala-kendala penyediaan bahan pakan ternak pada musim
kemarau maka kami menciptakan suatu produk teknologi yang membantu
mengatasi penyediaan bahan pakan untuk ternak pada musim kemarau.
Superfarm Cattle merupakan suatu produk teknologi mikrobia yang berguna
untuk membantu menaikan kadar protein bahan pakan, meningkatkan berat
badan ternak, mengurangi bau kotoran ternak, dan membantu menfermentasi
bahan pakan agar merangsang nafsu makan ternak.
Bahan
a. Jerami kering/daun jagung kering 1.000 kg
b. SF-Cattle 4 ltr
c. Molasses 4 ltr
d. Dedak 30 kg
e. Plastik
f. Goni
Alat
a. Gembor air
b. Ember/drum
c. Parang
|
|
|